fanatik produk

beberapa orang dalam memilih motor mungkin berdasarkan spek dan modelnya, tapi ada juga loh yg super fanatik pada merk dan bahkan salah satu produknya, hmmm
salah satu contohnya adalah kerabatku, beliau belum genap setahun yg lalu membeli motor (aku sih gak mau bilang kalo motornya revo) REVO nah, kebetulan juga baru seminggu ini beliau beli motor baru lagi. coba tebak apa yg dipilih? REVO bro! walaaah, udah beli revo sekarang beli lg.
kutanya, lha kok beli revo lg? kok gak jupiter atau titan?
jawabnya simpel, udah kadung suka!
padahal sebelumnya udah kurecoki, eh teguh juga pendiriannya :mrgreen: aneh ya?
ada lg nih bro, ni orangnya sudah gak fanatik pada produk tapi fanatik pada pabrikan, POKOK-E YAMAHA TITIK! walaaah…
doi gak mau beli motor dari suzuki atau lebih-lebih honda! jadi kalo diurutkan prioritas utama yamaha, yamaha, yamaha, suzuki lha honda? gak urus katanya.
hahaha aneh-aneh ae,
kalo kamu? termasuk fanatik merk atau gak?

Ditandai:, , ,

13 komentar di “fanatik produk

  1. Maskur® 18 Agustus 2010 pukul 03:41 Reply

    aku dari kecil fans Yamaha
    belajr naik motor pake Honda
    SMA dan kuliah pake Yamaha
    motor pertama yang dibelikan khusus untukku untuk saran kerja adalah Honda
    pas beli motor sendiri malah Suzuki
    ***nggak fanantik kan**

  2. phantomxy 18 Agustus 2010 pukul 03:50 Reply

    ya itulah mungkin sedikit gambaran fenomena permotoran hehehe

  3. Darmawan 18 Agustus 2010 pukul 04:33 Reply

    Inget waktu kecil ortu beli motor ga mandang merk, ada hadiah pasti dibeli, spt tape, tv, fan, juicer dll intinya lebih koleksi hadiah hehe

  4. phantomxy 18 Agustus 2010 pukul 04:44 Reply

    hehehe, kalo sekarang hadiahnya helm

  5. dismas not dimas 21 Agustus 2010 pukul 05:15 Reply

    saya fanatik produk tapi nggak fanatik merek kok bro… hehehe 🙂

  6. Taufik 21 Agustus 2010 pukul 10:05 Reply

    fanatik berlebh mungkin juga sudah diluar rasional, bisa jadi sisi emosional lebih dominan, cmiiw

  7. phantomxy 21 Agustus 2010 pukul 18:27 Reply

    @dismas, contohnya? hehehe
    @mas taufik, fanatik berlebihan aku pikir sudah mengedepankan unsur irasional, gak peduli tuh barang udah juelek minta ampun tetap aja dipilih, seperti POKOK-e harus merk ini

    • dismas 22 Agustus 2010 pukul 20:08 Reply

      wah, kudu jujur nih.

      Hm gini bro, meskipun Honda Revo 100cc itu lemot, tapi saya terlanjur suka bro. Dibandingin Absolute revo 110cc, tetep saya suka sama revo 100cc. Karena bodinya sporti n keren aja. Ada sensasi tersendiri pas ngendarai kalo bodi sporti. meskipun itu motor cuma sebuah bebek biasa… toh sekarang mesinnya dah mulai kumodif… meskipun kecil-kecilan.

      Tapi saya nggak suka Honda secara keseluruhan. Liat Blade, bagian depan oke, teknologi oke, digembar-gemborkan performanya, dipake balapan, tapi desain lampu belakangnya aneh. Abs revo juga aneh desain lampunya. tapi kalo mesin standar, kok tetep aja ga sekencang Jupie.

      Dan anehnya lagi, di jalan, Absolute Revo dan Blade kalah top speed sama revo 100cc. Absolute rata-rata mentok di kisaran 100-105km/jam. Blade juga sama. Revo 100cc hampir 110km/jam. Ini saya nggak mengada-ada.

      1 lagi yang saya kurang sreg, matic-matic honda selain Beat harganya mahal…

      maaf mas kalo kepanjangan… n maaf kalo ada kata** yang kurang berkenan.

  8. phantomxy 22 Agustus 2010 pukul 21:34 Reply

    ooo… begitu… revo cepek bodinya memang terkesan futuristik bila dibanding absolut yg membulat.

    • dismas not dimas 23 Agustus 2010 pukul 14:03 Reply

      betul. Tapi memang cukup murah harganya untuk kategori 110cc

      Kalo merek lain yang saya suka desainnya : New smash, Titan, New Shogun 125 n Jupie z 110cc…

  9. phantomxy 23 Agustus 2010 pukul 16:55 Reply

    kalo aku sukanya malah ama desainnya supra 125 yg baru, pas mantab

  10. asmarantaka 25 Agustus 2010 pukul 15:16 Reply

    kok ngk beli Cibier??….kan sama2 Honda..xixiix :mrgreen:

  11. phantomxy 25 Agustus 2010 pukul 18:06 Reply

    gak, joknya ketinggian takut dingklik detected :mrgreen:

Tinggalkan Balasan ke asmarantaka Batalkan balasan